Friday 11 September 2009

The Feeling - Fill My Little World



I had a dream we went away
Left this city for a day
You took me southwards on a plane
And showed me Spain or somewhere
But in reality you're not so keen to show me anything
And I thought you liked me

Hey, show some love, you aint so tough
Come fill my little world right up, right up
Someday you're going to realise
(I want you)
To fill my little world right up, right up, right up

Yeah, so what you gonna do
With all this stuff piling up, filling up and taking up
You misunderstand me
All I wanted was some evidence
That you really like me
(You really like me)

Hey, show some love, you aint so tough
Come fill my little world right up, right up
Someday you're going to realise
(I want you)
To fill my little world right up, right up, right up

Maybe it's all too much
How come we're so messed up
Maybe I'm not enough
Maybe you're just too much

Hey, show some love, you aint so tough
Come fill my little world right up
Ohh
Ohh
Yeah

Hey, show some love, you aint so tough
Come fill my little world right up, right up
Someday you're going to realise
(I want you)
To fill my little world right up, right up

Hey, show some love, you aint so tough
Come fill my little world right up, right up
Someday you're going to realise
That I'm passing you by
So fill your little world right up, right up, right up

Ohh
Come on and show me you aint so tough

Thursday 3 September 2009

The Saturdies

I missing my bestfriends so bad! I remember the last time we gathered together when last August with a stalled car tragedy. But it was very fun night out! Love u full, Cinta Jakarta.

xoxo,
RIFKA

Monday 4 May 2009

La vita è bella


Setelah selesai kuliah sore ini, gw mampir ke acara Festival Budaya Roman. Saat pemutaran film Italia berjudul
-->La vita è bella (Life is Beautiful). Sebelumnya gw uda pernah nonton film yang diaugerahi 3 Oscar pada akhir tahun 90-an, tapi karena udah lama ga pernah nonton film ini jadi kangen. Dari film ini kita bisa belajar banyak tentang indahnya sebuah dunia jika kita memandangnya dari sudut pandang yang berbeda. Dunia memang tidak adil dan kejam. Dan hidup ini adalah sebuah perjalanan, kadang terasa lelah sangat lelah. Film ini sungguh menyentuh hati dan sangat menyedihkan tapi si penulis cerita jenius banget menyulap film yang mengharukan menjadi stunning bgt.
Di awal film menceritakan tentang Guido(Roberto Benigni yang juga menjadi director dan co-writer untuk film ini), seorang Yahudi Italia, dan seorang kawannya tiba di Arrezo, Italy untuk membantu Paman Eliseo (Giustino Durano), sebagai pelayan restoran. Karekter Guido yang lucu dan karismatik membuat film ini terasa spesial. Apalagi semenjak kisah percintaannya dengan Dora (Nicoletta Braschi) yang begitu mengesankan. Aneh tapi tak biasa. Kebiasaan Guido yang muncul tiba-tiba dihadapan Dora dan menyapa dengan kalimat “Selamat Pagi, Putri” membuat Dora terkesan. Namun tidak semudah itu itu mendapatkan sang putri, sikap konyolnya yang biasa ia lakukan mendadak pupus saat melayani para tamu undangan di pesta pertunangan Dora. Seperti kata pepatah, kalau jodoh memang tak akan kemana, Dora meminta Guido untuk membawanya kabur hingga akhirnya mereka menikah dan memiliki anak bernama Joshua (Giosué Orefice).
Pada hari ultan tahun Joshua ke-5, Guido, Paman Eliseo, dan Joshua ditangkap oleh tentara Jerman ke kamp Nazi. Sedangkan sang ibu yang tadinya tak tertangkap meminta bergabung dengan keluarganya. Walau tidak bertemu di kamp itu, Guido memberikan kejutan kepada Dora dengan memakai pengeras suara untuk menyapa sang putri bersama Joshua. Dora yang mendengar suara suami dan anaknya pun terharu.
Fase mereka tertangkap tentara Nazi adalah hal yang paling menyedihkan, namun penonton dibuat amat terkesan sehingga berdecak kagum. Guido menyembunyikan Joshua dari tentara Nazi. Sebagai usahanya menyemangati Joshua, Guido meyakinkannya bahwa kemah itu adalah permainan. Sebuah permainan yang mengharuskan pemenangnya mengumpulkan point 1000 dengan hadiah utama Tank besar yang merupakan mainan favorit Joshua. Sang ayah memberitaukan peraturan, jika mengkomplain karena lapar akan kehilangan point dan anak-anak yang lain bersembunyi untuk memenangkan permainan. Kisah ini ditutup dengan kesedihan dan kebahagian yang tiada tara yang membuat kita tersadar bahwa kita harus semangat menjalani hidup dan menghargai hidup disaat susah sekalipun.

Sunday 3 May 2009

Sunday Memory Lane

Happy Sunday everyone!

I can't believe one thing
We spend a great evening,
Go, go, go to wonderland we have all day,
day and night, night and day
What a wonderful time i have

Suddenly, i remember my photo fashion session with my bff. Please check it out





We called it Mesin Waktu


XOXO,
RIFKA

Saturday 2 May 2009

What a Wonderful World

Its reallyHOT Saturday. Dan sialnya, hari ini gw ke kampus untuk mengikuti materi Bumi dan Lingkungan Hidup. Males banget sebenernya tapi ini adalah salah satu tanggung jawab mengikuti Badan Khusus Pelantikan Mapala UI 2009 . Pada awal presentasi, dibuka dengan film dokumenter tentang lingkungan alam dengan backsound lagu dari Louis Armstrong berjudul What a Wonderful World.

I see trees of green, red roses too
I see them bloom, for me and you
And I think to myself, what a wonderful world

Kebayang ga sih kalo denger lagu tersebut yang kebayang dipikiran pastilah tentang hal yang indah, tenang, dan damai. Namun film dokumenter tersebut menampilkan pemandangan alam yang jauh dari kesan indah, damai, dan tenang. Salah satu adegannya adalah kebakaran hutan dan polusi udara, sangat tragis hingga bisa membuat hati menangis.

Dari fakta yang ada, umat manusia mengkonsumsi 25% dari kemampuan bumi untuk menyuplai kebutuhan manusia di masa mendatang. Contoh masalah lain adalah kerusakan hutan di Riau yang semakin meningkat setiap tahunnya. Riau merupakan contoh nyata dari segala masalah tentang kehutanan dari mulai penebangan, kebakaran, serta eksploitasi hutan secara berlebihan. Sangat disayangkan Indonesia, yang kaya dengan hutan dan pepohonan, yang seharusnya menjadi pelindung dari kerusakan global justru menjadi juara ke-5 penyumbang pemanasan global akibat kebakaran hutan.

Let’s make a changes started from ourselves
. Kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan mematikan lampu dan AC seperlunya, menghemat bahan bakar kendaraan, menanam pohon di lahan rumah, menggunakan kertas secukupnya, mengurangi pemakaian plastik secara berlebihan. Because alone we can do so little but together we can do so much

xoxo,
RIFKA

Friday 1 May 2009

WATCHMEN: superhero yang tidak sempurna


Akhirnya keinginan gw untuk nonton film WATCHMEN kesampaian juga, kamis (30/04), setelah telah lama menunggu keluar pemutarannya di bioskop Indonesia. Watchmen adalah adaptasi dari komik karya Alan Moore dan Dave Gibbons yang hanya terdiri dari 12 seri dan sangat terkenal di Amerika. Di Indonesia sendiri nama Watchmen terdengar kurang familiar karena komik-komik ini tak beredar di sini. Walaupun Watchmen bertema superhero namun hanya 1 orang dari kelompok ini yang memiliki kekuatan superhero. Lainnya hanyalah manusia biasa yang memerangi kejahatan dengan mengenakan kostum dan topeng.

Film dimulai dengan kematian salah seorang anggota Watchmen yang bernama Edward Blake (Jeffrey Dean Morgan) alias The Comedian. Seorang anggota Watchmen lain bernama Walter Kovacs (Jackie Earle Haley) alias Rorschach datang ke lokasi kejadian untuk menyelidiki kematian. Rorschach yakin bahwa The Comedian dibunuh, ia pun memperingati teman-teman lamanya yang sudah pensiun dari Watchmen, yaitu Daniel Dreiberg (Patrick Wilson) alias Nite Owl II, Dr. Jon Osterman (Billy Crudup) alias Doctor Manhattan, Lauri Jupiter (Malin Akerman) alias Silk Spectre II, dan terakhir Adrian Veidt (Matthew Goode) alias Ozymandias yang merupakan satu-satunya anggota Watchmen yang membuka identitasnya pada publik. Ia menghadapi usaha pembunuhan yang sama meski ia pada akhirnya lolos. Kini sisa anggota harus mulai bersatu atau mereka akan dibantai habis seperti dugaan Rorschach.

Film garapan Zack Snyder ini mengambil setting tahun 80-an dan flashback ke tahun 40-an. Kalau dilihat dari visual effect dan sound effect emang patut diancungi jempol, keren banget. Namun sayang, dari segi cerita plotnya terkesan lambat dan membosankan. Berdurasi 160 menit, film ini kurang mampu membangun sebuah pemahaman tentang latar belakang semua tokoh, sekaligus memahami alur ceritanya. Karakter yang coba diungkapkan lewat kilasan flashback sedikit membantu meski tak benar-benar mampu membangun ikatan antara sang tokoh dan penonton. Sang sutradara membuat film ini sedekat mungkin dengan sumber aslinya walaupun di akhir film ada sedikit penyimpangan dari versi komiknya. Suasana dibuat suram ala film BATMAN BEGINS dan THE DARK KNIGHT. Zack juga berusaha memunculkan konflik batin para superhero ini, sama seperti yang dilakukan Christopher Nolan pada Batman. Sedangkan, Alan Moore sang penulis memberikan pandangan baru dalam berbagai rupa bahwa sesosok hero juga memiliki sisi gelap, mereka pun tidak luput dari masalah pribadi maupun sosial. Watchmen nggak seperti film superhero lainnya, yang menampilkan aksi sang jagoan menumpas kejahatan. Tapi, lebih memperlihatkan konfilk internal di antara mereka.

Buat pecinta film superhero, Watchmen memang menjadi tontonan wajib ditonton walau mungkin akan kecewa pada alur ceritanya yang kurang tegas. Ada satu tips sebelum nonton, jangan mengajak anak-anak dibawah umur untuk menonton film ini. Karena terlalu banyak adegan sadistik dan vulgar di tiap adegan. SO, ENJOY THE MOVIE:)

xoxo,
RIFKA