Tuesday 18 June 2019

Parentips Potty Training

Sharing toilet training ala little Els. Happy banget sih liat Els udah ga pake popok. She looks like a real grown-up kid. Sejak usia 2 tahun sebenarnya udah dimulai sounding tentang toilet training. Dikasih tau what is poo and what is pee. Kodenya gimana kalo mau poo dan pee tapi belum berhasil selalu bilang ga mau. Yaudalah lah ga terlalu ngoyo.

Berlanjut di usia 2,5 tahun mulai gencar soundingnya karena target di usia ke 3 tahun bisa diaper free. Kenapa mesti ada target? Menurut gw toilet training ini salah satu proses belajar yang harus dia lewati untuk menjadi anak yang lebih mandiri dan percaya diri. Jadi mulai lah diracunin tentang segala hal berbau tentang toilet training.

Sumber: https://busytoddler.com/

Tips pertama: choose the right time buat mengajarkan toilet training. Menurut pengalaman, saat itu akhirnya memutuskan toilet training karena melihat frekuensi pee and poo yang mulai keliatan jadwalnya. Frekuensi minum susu mulai berkurang. Dan setiap pagi hari gw menemukan bahwa popoknya masih kering!

Tips kedua: siapkan mental anak dan pendampingnya. Anaknya harus bisa kerjasama dengan memberitahukan sinyal setiap mau pee atau poo. Orangtua atau pendampingnya pun harus siap dengan segala kecelakaan yang terjadi. Karena awal-awal accident happens dan itu normal. Jadi pastikan siap mental kalo di rumah kena ompol atau kena jackpot dan mesti rajin bersihinnya.

Tips ketiga: Show them how to do properly. Untuk tahap awal lebih baik beli toilet seat yang menarik entah itu karakter kesukaannya atau beli yang ada suaranya. Jelaskan jika sudah ada sinyal untuk pee and pee, mereka harus ke kamar mandi, buka celana, dan duduk ke potty seatnya. Tahap awal, kita bisa liat jadwal serta frekuensinya kapan dan ajak si anak buat melakukannya.

Tips keempat: Story telling about toilet training. Kegiatan story telling ini sangat besar perannya buat perkembangan si anak dalam segala hal. Story telling ini menjadi rutinitas Els sebelum tidur. Waktu lagi potty training, buku yg dibacakan tentang karakter superhero yang punya kekuatan berhasil poo and pee pada tempatnya alias belajar toilet training. She loved it!

Tips kelima: Reward board! Tiap berhasil pee and poo di potty kasih star reward. Gw beli tempelan bentuk bintang yang glow in the dark buat ditempel di dinding kamarnya. Jadi kalo dia berhasil pee di potty seat akan diberikan 1 star dan jika berhasil poo akan diberikan 2 star. Collecting stars ini boleh dia tempel di dinding setiap berhasil menyelesaikan potty trainingnya.

Els fave book during her potty journey

Nah, tips terakhirlah yang menjadi kunci keberhasilan potty training pada si Els. Jujur awal-awal susah buat pottty training ini. Kita perlu KONSISTEN! Jika memang sudah memutuskan mau potty training harus dipastikan setiap hari no diaper dan melakukan kegiatan ini secara teratur. Walaupun ada masanya kita capek atau mood anak lagi ga bagus. This shall too pass!

Ingat accident happens! Ada masanya di pagi hari dia ngompol atau ga sempet kasih kode but keep their spirit high! TERPENTING orang tua mesti percaya dengan kemampuan si anak jadi jangan langsung dimarahin. Selalu ingat untuk appreciate hal-hal kecil dari usahanya. Ini adalah salah satu proses pembelajaran si anak.

All those tips ini berhasil diimplementasikan kepada Els diusianya 2,5 tahun. Ga ada usia pasti untuk memulai potty training. Semua kembali lagi kepada kesiapan orangtua dan anaknya. Jadi ga usah dijadikan usia jadi patokan karena balik lagi every children are different. Semoga bisa jadi inspirasi buat yang bingung mulai toilet training. Good luck!