Monday 7 September 2015

The adventure begins



“It doesn’t matter where you go in life, it’s who you have beside you.”

Menjelang 1 bulan sebelum acara pernikahan, akhirnya kita sepakat buat foto pre-wedding (Prewed). Kalo di luar negeri sebenernya ga ada istilah prewed, yang ada itu engagement photoshoot atau wedding photoshoot. Pada dasarnya sama sih yaitu foto berdua pasangan dengan pose manis nan romantis untuk dipajang saat resepsi. Di Indonesia pre-wedding merupakan agenda wajib buat pada calon mempelai untuk mengabadikan momen sebelum hari pernikahan bahkan ada pasangan yang rela menghabiskan budget yang fantastis. Kalo kita berdua mah apa atuh, bisa adain foto prewed aja udah alhamdulillah banget.

Setelah perdebatan yang alot antara Calon Pengantin Wanita (CPW) dan Calon Pengantin Pria (CPP) kami pun akhirnya berangkat foto prewed. Kita berdua sepakat bahwa foto prewed ini bukan sebagai agenda wajib jadi kami tidak membudgetkan biaya besar buat foto prewed. Untuk fotografernya kita minta tolong teman yang hobi foto sekaligus anak design, pengarah gaya dan makeup minta tolong pacarnya yang sekaligus sahabat baik gw sejak kecil. Mereka dengan baik hati mau membantu kami foto prewed gratis dengan sogokan makanan haha. That's what friends are for!

Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Museum Transportasi menjadi lokasi pemotretan. Biaya masuk normal sebenarnya hanya Rp 2.000 / orang sedangkan biaya foto prewed Rp 150.000 untuk 5 orang. Untuk perizinan tinggal datang langsung ke loket bilang mau foto prewed nanti dikasih bukti kuitansi pembayarannya. Museum ini berisikan berbagai jenis transportasi yang ada di Indonesia dari jaman dulu. Pemilihan lokasi ini sesuai dengan tema foto dan konsep nikahan kita yaitu traveling. Tadinya mau foto di stasiun atau bandara tapi setelah dipikir-pikir pasti agak sulit buat perizinan dan buat memperkirakan keramaian pengunjungnya.

Tema dan konsep sudah dapat lanjut bikin story board. Story board ini penting buat cerita keseluruhan dari foto sekaligus buat pemilihan properti, outfit, dan aksesoris. Awalnya kita buat 3 sesi pemotretan dan tiga kali ganti baju, tapi karena ribet mesti bulak balik ke toilet jadi hanya 2 outfit. 1 yang kita pakai ke sana baju kasual dan 1x ganti baju semi formal. Ceritanya yang tadinya ada 3 cerita jadi dipadatin jadi 1 cerita aja. Inti ceritanya setelah kita berdua saling ketemu dan memutuskan menikah, no more solo traveling! Kita berdua menjadi travel partner yang akan menjelajahi tempat-tempat baru bersama.

Outfit, aksesoris, dan properti untuk pemotretan pun ga ngeluarin cost lagi. Outfit dan aksesoris pakai yang ada tinggal cocokin warna baju kita berdua. Properti seperti maps sisa-sisa peta traveling, globe karena gw kerja di sekolah jadi bisa pinjem globe kelas, 2 koper vintage pinjam dari bokap dan temannya adek, topi milik pribadi dan ada pinjeman juga dari teman buat ganti, terakhir simple hand bouquet. Hand bouquet ini yang agak rempong, cari-cari info di internet harga bunga mahal yah mending buat makan deh, hiks. Akhirnya nemu info depan perumahan gw ternyata ada yang jual bunga per tangkai dengan harga super murah.

Alhamdulillah banget persiapan sampai pelaksanaan foto prewed lancar. Kemarin kita stand by dari jam buka museum supaya ga kesiangan dan belum terlalu ramai. Pas datang ternyata udah ada beberapa pasangan yang mau foto prewed juga. Setelah cari lapak buat taro barang, kita keliling museum buat penentuan spot foto. All set, touch up bentar lanjut pemotretan. Gw baru sadar bahwa foto prewed ini ga segampang yang dibayangkan. Agak awkward yah bergaya manis nan romantis di tempat umum gitu.  Apalagi kita tipe pasangan yang cuek dan jarang romantis-romantisan. Sneak peak hasilnya baru kaki dulu yah. Can't wait to start the adventure with him!


 "The journey of a thousand miles begins with one step." - Lao Tzu


xoxo,
RIFKA

No comments:

Post a Comment