“It doesn’t matter where you go in life, it’s who you have
beside you.”
Menjelang 1 bulan sebelum acara pernikahan, akhirnya kita
sepakat buat foto pre-wedding (Prewed). Kalo di luar negeri sebenernya ga ada
istilah prewed, yang ada itu engagement photoshoot atau wedding photoshoot.
Pada dasarnya sama sih yaitu foto berdua pasangan dengan pose manis nan
romantis untuk dipajang saat resepsi. Di Indonesia pre-wedding merupakan agenda
wajib buat pada calon mempelai untuk mengabadikan momen sebelum hari pernikahan
bahkan ada pasangan yang rela menghabiskan budget yang fantastis. Kalo kita berdua mah apa atuh, bisa adain foto prewed aja udah
alhamdulillah banget.
Setelah perdebatan yang alot antara Calon Pengantin Wanita
(CPW) dan Calon Pengantin Pria (CPP) kami pun akhirnya berangkat foto prewed.
Kita berdua sepakat bahwa foto prewed ini bukan sebagai agenda wajib jadi kami tidak membudgetkan biaya besar buat
foto prewed. Untuk fotografernya kita minta tolong teman yang hobi foto sekaligus anak design,
pengarah gaya dan makeup minta tolong pacarnya yang sekaligus sahabat baik gw
sejak kecil. Mereka dengan baik hati mau membantu kami foto prewed gratis dengan
sogokan makanan haha. That's what friends are for!
Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Museum Transportasi
menjadi lokasi pemotretan. Biaya masuk normal sebenarnya hanya Rp 2.000 / orang sedangkan biaya
foto prewed Rp 150.000 untuk 5 orang. Untuk perizinan tinggal datang langsung
ke loket bilang mau foto prewed nanti dikasih bukti kuitansi pembayarannya. Museum ini berisikan berbagai jenis transportasi yang ada di
Indonesia dari jaman dulu. Pemilihan lokasi ini sesuai dengan tema foto dan
konsep nikahan kita yaitu traveling. Tadinya mau foto di stasiun atau bandara
tapi setelah dipikir-pikir pasti agak sulit buat perizinan dan buat
memperkirakan keramaian pengunjungnya.
Tema dan konsep sudah dapat lanjut bikin story board. Story board ini
penting buat cerita keseluruhan dari foto sekaligus buat pemilihan properti,
outfit, dan aksesoris. Awalnya kita buat 3 sesi pemotretan dan tiga kali
ganti baju, tapi karena ribet mesti bulak balik ke toilet jadi hanya 2 outfit.
1 yang kita pakai ke sana baju kasual dan 1x ganti baju semi formal. Ceritanya
yang tadinya ada 3 cerita jadi dipadatin jadi 1 cerita aja. Inti ceritanya
setelah kita berdua saling ketemu dan memutuskan menikah, no more solo
traveling! Kita berdua menjadi travel partner yang akan menjelajahi
tempat-tempat baru bersama.
Outfit, aksesoris, dan properti untuk pemotretan pun ga
ngeluarin cost lagi. Outfit dan aksesoris pakai yang ada tinggal cocokin warna
baju kita berdua. Properti seperti maps sisa-sisa peta
traveling, globe karena gw kerja di sekolah jadi bisa pinjem globe kelas, 2
koper vintage pinjam dari bokap dan temannya adek, topi milik pribadi dan ada
pinjeman juga dari teman buat ganti, terakhir simple hand bouquet. Hand bouquet
ini yang agak rempong, cari-cari info di internet harga bunga mahal yah mending
buat makan deh, hiks. Akhirnya nemu info depan perumahan gw ternyata ada yang
jual bunga per tangkai dengan harga super murah.
Alhamdulillah banget persiapan sampai pelaksanaan foto
prewed lancar. Kemarin kita stand by dari jam buka museum supaya ga kesiangan
dan belum terlalu ramai. Pas datang ternyata udah ada beberapa pasangan yang
mau foto prewed juga. Setelah cari lapak buat taro barang, kita keliling museum buat penentuan spot foto. All set, touch up bentar lanjut pemotretan. Gw baru
sadar bahwa foto prewed ini ga segampang yang dibayangkan. Agak awkward yah
bergaya manis nan romantis di tempat umum gitu. Apalagi kita tipe pasangan yang cuek dan jarang romantis-romantisan. Sneak peak hasilnya baru kaki dulu yah. Can't wait to start the adventure with him!
![]() |
"The journey of
a thousand miles begins with one step." - Lao Tzu
|
xoxo,
RIFKA