Friday 1 May 2009

WATCHMEN: superhero yang tidak sempurna


Akhirnya keinginan gw untuk nonton film WATCHMEN kesampaian juga, kamis (30/04), setelah telah lama menunggu keluar pemutarannya di bioskop Indonesia. Watchmen adalah adaptasi dari komik karya Alan Moore dan Dave Gibbons yang hanya terdiri dari 12 seri dan sangat terkenal di Amerika. Di Indonesia sendiri nama Watchmen terdengar kurang familiar karena komik-komik ini tak beredar di sini. Walaupun Watchmen bertema superhero namun hanya 1 orang dari kelompok ini yang memiliki kekuatan superhero. Lainnya hanyalah manusia biasa yang memerangi kejahatan dengan mengenakan kostum dan topeng.

Film dimulai dengan kematian salah seorang anggota Watchmen yang bernama Edward Blake (Jeffrey Dean Morgan) alias The Comedian. Seorang anggota Watchmen lain bernama Walter Kovacs (Jackie Earle Haley) alias Rorschach datang ke lokasi kejadian untuk menyelidiki kematian. Rorschach yakin bahwa The Comedian dibunuh, ia pun memperingati teman-teman lamanya yang sudah pensiun dari Watchmen, yaitu Daniel Dreiberg (Patrick Wilson) alias Nite Owl II, Dr. Jon Osterman (Billy Crudup) alias Doctor Manhattan, Lauri Jupiter (Malin Akerman) alias Silk Spectre II, dan terakhir Adrian Veidt (Matthew Goode) alias Ozymandias yang merupakan satu-satunya anggota Watchmen yang membuka identitasnya pada publik. Ia menghadapi usaha pembunuhan yang sama meski ia pada akhirnya lolos. Kini sisa anggota harus mulai bersatu atau mereka akan dibantai habis seperti dugaan Rorschach.

Film garapan Zack Snyder ini mengambil setting tahun 80-an dan flashback ke tahun 40-an. Kalau dilihat dari visual effect dan sound effect emang patut diancungi jempol, keren banget. Namun sayang, dari segi cerita plotnya terkesan lambat dan membosankan. Berdurasi 160 menit, film ini kurang mampu membangun sebuah pemahaman tentang latar belakang semua tokoh, sekaligus memahami alur ceritanya. Karakter yang coba diungkapkan lewat kilasan flashback sedikit membantu meski tak benar-benar mampu membangun ikatan antara sang tokoh dan penonton. Sang sutradara membuat film ini sedekat mungkin dengan sumber aslinya walaupun di akhir film ada sedikit penyimpangan dari versi komiknya. Suasana dibuat suram ala film BATMAN BEGINS dan THE DARK KNIGHT. Zack juga berusaha memunculkan konflik batin para superhero ini, sama seperti yang dilakukan Christopher Nolan pada Batman. Sedangkan, Alan Moore sang penulis memberikan pandangan baru dalam berbagai rupa bahwa sesosok hero juga memiliki sisi gelap, mereka pun tidak luput dari masalah pribadi maupun sosial. Watchmen nggak seperti film superhero lainnya, yang menampilkan aksi sang jagoan menumpas kejahatan. Tapi, lebih memperlihatkan konfilk internal di antara mereka.

Buat pecinta film superhero, Watchmen memang menjadi tontonan wajib ditonton walau mungkin akan kecewa pada alur ceritanya yang kurang tegas. Ada satu tips sebelum nonton, jangan mengajak anak-anak dibawah umur untuk menonton film ini. Karena terlalu banyak adegan sadistik dan vulgar di tiap adegan. SO, ENJOY THE MOVIE:)

xoxo,
RIFKA

No comments:

Post a Comment