Saturday 11 July 2015

Here I am, Amsterdam!

Safe and sound in Amsterdam! Setelah total kurang lebih 18 jam perjalanan dari Jakarta, untuk pertama kalinya gw menginjakan kaki di daratan Eropa. Sekitar jam 7 pagi waktu setempat pesawat gw mendarat. Cuaca saat itu mendung dan agak dingin. Selama di perjalanan gw duduk dengan seorang pria Inggris yang akan pulang kampung ke Scotlandia. I love British man! Dia cerita mau pulang buat kumpul dengan keluarganya. Yah sayang udah berkeluarga kalo masih single dan available bisa dimodusin hehe. Gw cerita kalo gw akan ke Inggris dalam beberapa hari ke depan. Gw juga cerita pengen ke Inggris karena gw suka dengan musik-musiknya dengan tujuan utama ke Liverpool, The Beatles! Dia bilang kakeknya juga penggemar The Beatles, bahkan kakeknya punya album limited The Beatles! What a cool grandpa! Obrolan kita ga terlalu banyak karena sepanjang perjalanan gw tidur macam putri tidur. Maklum gw baru merasakan kenikmatan naik full-board airlines. Selama perjalanan dikasih selimut dan bantal, makan pun dapat 2x makan besar dan 1x snack. Makannya enak pula, jadi gw bangun cuma buat makan habis itu tidur lagi.

Tiba di Schiphol Airport, gw pamitan dengan si British Man. Dia transit di Amsterdam sebelum terbang ke Edinburg, sedangkan gw bakal lanjutin perjalanan ke Almere. Tujuan utama ke Belanda sebenernya ke Amsterdam tapi untuk akomodasi gw nginep di Almere yang berjarak sekitar 34 km dari Amsterdam. Kok jauh banget? Karena susah cari host cewek di Amsterdam. Kriteria host gw pertama itu harus cewek atau tinggal dengan keluarga atau minimal punya pacar lah jadi ga bakal kena modus yang aneh-aneh. Gw beli single tiket dari Schiphol ke Almere Buiten. Tiket udah ditangan tinggal cari peron berapa, pas mau turun nunggu kereta celingak celinguk cari tap tiket di mana. Biasanya kalo di Jakarta kan palang tiket masuk kereta ada gatenya, nah ini ga ada. Gw nanya lah sama petugas setempat, untungnya di Belanda mayoritas penduduknya berbahasa Inggris jadi komunikasinya mudah. Dia kasih tau kartunya tinggal di tap aja ke papan depan eskalator.

My first train ticket in Europe. 

First stop from Schiphol to Almere Buiten

Host gw di Almere orang Indonesia yang udah jadi warga negara Belanda, dia menikah dengan orang Belanda dan tinggal dengan anak ceweknya berusia 17 tahun bernama Regina. Mbak Maria ini environmentalist banget! Di rumahnya punya aturan-aturan unik, misalnya mandi pake shower maks 5 menit, mencuci baju dijadwalkan seminggu hanya 1x, buang air kecil ga usah di flush cukup tutup pake tissu aja, pengunaan lampu pun dibatasi kalo malam hanya mengunakan lampu kecil. Baru kali ini gw ketemu orang yang concern sama lingkungan seserius Mbak Maria. Untuk urusan nge-host dia udah expert dan untuk urusan traveling bikin iri. Tiap tahun dia sama Regina selalu traveling ke tempat-tempat baru. Waktu gw ke sana dia rencana mau ke Armenia, Iran, hingga ke Dubai! Lucky Regina, wish I had mom like her! Regina ini lahir dan besar di Belanda jadi dia ga ngerti kalo gw sama Mbak Maria ngobrol bahasa Indonesia. Dia cuma bisa dua bahasa yaitu Inggris dan Belanda.

Perjalanan ke rumah host pertama ga semulus yang dibayangkan. Mbak Maria udah kasih tau patokan ke arah rumah dia dari Stasiun Almere Buiten, dasar gw-nya aja yang geblek malah salah jalan. Jadi yang harusnya keluar stasiun belok kanan ngikutin jalan malah belok kiri dan nyasar jauh. Selama di sana gw ga ada akses internet cuma mengandalkan wifi, mau telp kena roaming mahal, sms pun harus di hemat-hemat. Gw coba telp Mbak Maria sekali buat pastiin jalan, ternyata bener gw salah arah. Beberapa kali nanya orang-orang ke jalan Middachtenlaan tapi pada kurang tau pasti tempatnya di mana. Satu-satu harapan nanya ke orang yang bisa buka google maps. Hampir 2 jam keliling dengan backpack yang beratnya hampir 12 kg! Untung hari itu gw ga puasa karena berhalangan. Pas ketemu jalan rumah Mbak Maria, rasanya lega banget. Mbak Maria bilang dia sedang kerja, di rumah ada Regina. Pencet bel beberapa kali ga ada jawaban, nunggu beberapa lama di luar. Tiba-tiba ada seorang cewe muda naik sepeda berhenti depan rumah dan ternyata itu Regina. Dia daritadi nyariin gw di sekitar stasiun, katanya Mbak Maria khawatir gw belum datang dari jam janjian. Aduh jadi malu kesasar segitu lamanya bikin orang khawatir.

Glad to meet you, Maiddachtenlaan!

Setelah ganti baju dan istirahat sebentar, gw pamit keluar buat keliling kota Amsterdam. Tiket kereta Almere menuju Amsterdam mahal, sekitar seratus ribu rupiah sekali jalan. Kalo mau hemat bisa naik bus tapi ga direkomendasikan, karena jaraknya lumayan jauh. Sistem tiket di Belanda ini agak ngeselin, kenapa? Karena kalo mau beli tiket di mesin harus pake koin ga menerima uang kertas. Mau ga mau harus jajan dulu di supermarket dekat stasiun sekalian tukerin receh. Tujuan pertama sore ini adalah ke Amsterdam Centraal, itinerary fleksible. Here I am, Amsterdam! Pokoknya hari pertama mau jalan-jalan santai di sekitar Dam Square dan melihat kanal-kanal cantik di Amsterdam. Kesan pertama berada di pusat kota rasanya amazed banget. Liat bangunan-bangunan tua dan kanal-kanal yang cantik. Hal yang paling bikin gw iri di Belanda adalah sistem transportasinya, mayoritas di Belanda menggunakan sepeda sebagai moda transportasi sehari-hari. Benar saja di sini tua muda mau pakaian rapi berdasi sampai dress cantik, pergi keluar naik sepeda. Hati-hati kalo jalan atau nyebrang, ga mau kan tiba-tiba di tabrak sepeda di jalan. Pengguna sepeda di sini didahulukan jadi kalo papasan dengan mereka harus memberi jalan terlebih dahulu. Andai saja gw bisa tinggal di mana bisa bebas naik sepeda seperti di Amsterdam.

One of many beautiful canals in Amsterdam

The National Monumen on Dam Square Amsterdam

Bicycle parking everywhere

Sekitar jam 9 malam matahari masih terang tapi udaranya mulai dingin. Perjalanan pulang Amsterdam ke Almere membutuhkan waktu 1 jam menggunakan kereta cepat. Di rumah Mbak Maria menyambut gw dengan hangat. Malam itu Mbak Maria banyak cerita tentang kehidupannya di Belanda. Dia juga sedikit cerita tentang Almere yang dulunya tidak ada dipeta, Almere ini kota buatan umurnya baru sekitar 38 tahun! Jadi jangan berharap nemu bangunan tua atau kincir angin tradisional di Almere, di sini bangunan serta kincir anginnya sudah modern. Malam itu gw pamit tidur lebih awal karena masih lumayan jetleg. Sebelum tidur tiba-tiba keingat bahwa tanggal 11 Juli 2011 merupakan tanggal kelulusan gw. Ingat mimpi gw lulus kuliah? Backpackingan keliling Eropa with my own money dan 3 tahun kemudian mimpi itu jadi kenyataan. Well, never underestimate the power of dreams. Bahkan alam semesta pun membantu dan mengatur semua momennya dengan tepat. Thank you universe for helping me to make my dreams come true.

"When you want something, all the universe conspires in helping you to archive it” – The Alchemist


xoxo,
RIFKA





No comments:

Post a Comment