Sunday 12 July 2015

Zaanse Schans to the city of Amsterdam

Wake up! Day 2 in the Netherlands. Sekitar jam 9 pagi gw udah berangkat menuju pusat kota. Pagi itu Mbak Maria dan Regina masih terlelap, gw berangkat menuju Amsterdam Centraal. Sebagai newbie yang baru pertama kali traveling di negara yang bukan berbahasa Inggris, bahasa menjadi kendala utama. Walau mayoritas penduduk di Belanda bisa berbahasa Inggris tapi semua petunjuk arah serta moda transportasi bertulisakan bahasa Belanda. Nah loh! Jangan heran gw bisa berdiri di depan mesin tiket kereta lama buat mengira-ngira mana yang harus gw pilih. Sialnya pagi itu gw salah pencet, rencananya mau beli multiple ticket buat pulang pergi Almere Buiten ke Amsterdam Centraal malah kebeli tiket OV-chipkaart. Tiket OV-chipkaart ini sebenernya lebih praktis buat pembayaran transportasi di Belanda tapi waktu itu gw ga rencana menggunakan tiket ini kerena harga tiketnya aja € 7.50 hiks! 

 The view from my bedroom
 
A contactless smart card system used for all public transport in the Netherlands

Thank you for travelling with NS. We wish you a nice day

Sabtu pagi ternyata jalur kereta dari Almere ke Amsterdam Centraal dialihkan karena perbaikan jalan, yang biasanya hanya 1 kali naik kereta, pagi itu gw transit dulu untuk mencapai pusat kota. Tiba di Amsterdam Centraal galau antara ke Zaandam atau Volendam. Di Volendam ini kota pelabuhan, di sana kita bisa liat deretan rumah-rumah kampung nelayan dan kita bisa foto menggunakan pakaian traditional khas Belanda. Pilihan akhirnya jatuh ke Zaanse Schans yang berada di Zaandam. Dari Amsterdam Centraal tinggal naik Bus Connexxion no 391. Biaya masuk Zaanse Schans gratis dan disediain petanya juga gratis! Di Zaanse Schans kita bisa liat macam-macam kincir angin, workshop dan toko-toko souvenir khas Belanda, di sini juga ada berbagai museum dari yang bayar sampai yang gratis. Favorit gw masuk ke Cheese Farm Shop buat tester berbagai jenis keju gratis, yummy!! Favorit kedua ke Wooden Shoe Workshop buat liat berbagai jenis clogs dan liat demonstrasi pembuatan sepatunya. Sayang contoh hasil sepatunya ga gratis. Kerennya yang menjelaskan demontrasi ini polyglot, jadi dia akan menjelaskan dalam Bahasa Inggris, Bahasa Cina, dan Bahasa Spanyol tergantung audiance yang datang.

Welkom to Zaanse Schans

 
Perfect weather in Zaandam

 Cheesemaking, The final product is a conveniently-sized, small-format cheese in various flavours

 You can see how an expert makes clogs here every day. It takes much less time than you might think! 

Puas keliling jalan kaki di Zaanse Schans kembali ke Amsterdam. A strolling day in Amsterdam without spending a penny. Tibanya di pusat kota langsung jalan kaki menuju Openbare Bibliotheek Amsterdam (OBA) yang terletak ga jauh dari Amsterdam Centraal. Emang dasarnya librarian sejati, jauh-jauh ke Belanda kepo mau liat gimana perpustakaan umum di Amsterdam. OBA terpilih sebagai Best Library of the Netherlands di tahun 2012. Perpustakaan terbesar di Belanda ini designnya modern dengan interior warna putih, berbagai event dan exhibition diadakan di sini. Sistemnya self-service sedangkan peminjaman dan pengembalian bukunya udah fully automated yang di sebut Lendomaaten. Karena perpustakaan besar, OBA memiliki sorting machine yang terkoneksi dengan sistem. Jadi saat buku kembali akan membaca labelnya dan di sorting ke rak tiap-tiap lantai tapi untuk shelving tetap dilakukan oleh librarian. Niat awalnya mampir ke sini numpang wifi gratisan tapi ternyata akses internet hanya untuk anggota perpustakaan, non-member mesti bayar € 1 per 30 menit.

Lendomaaten in OBA for returning books

 Just taken off your card to return your books

 It would sort out what material was what and to which floor it had to go

Read and relax

Gagal cari wifi gratisan, lanjut ke daerah Oude Kerk atau Old Church yaitu bangunan gereja tua yang ternyata lokasinya bersebelahan dengan Red Light District. Kalo jalan sekitar sini harus hati-hati jangan bawa anak kecil karena di beberapa jalan kanan-kirinya terdapat 'katalog' model-model hidup yang menawarkan 'jasanya'. Wanita-wanita perpakaian minim ini berdiri di dalam ruang kecil berkaca sambil meliuk-liukkan tubuhnya dengan pose menggoda. Terdapat larangan untuk memotret di daerah sini. Setelah itu gw lanjut numpang lewat di Begijnhof yang merupakan salah satu area tertua di Amsterdam dengan sekelompok bangunan dan rumah bersejarah. Jalan-jalan random di sekitar situ kemudian gw naik tram menuju Bloemenmarkt.

 
Amsterdam's oldest building and oldest parish church
 
 
The most famous and well known of all the Amsterdam sex shows

One of the oldest inner courts in the city of Amsterdam

Bloemenmarkt ini unik banget, the world's only floating flower market. Terletak di pinggir kanal dan di dalam houseboat. Berbagai jenis bunga ada di sini, tanaman jenis ganja pun di jual. Gw pengen banget beli bibit-bibit bunga tulip buat oleh-oleh tapi mengingat beban di backpack belum berkurang jadi gw mengurungkan niat. Bibit bunga tulip segede bawang bombay, isinya bisa dimix dan dipilih mau berapa banyak. Kalo langsung pulang sih bisa sekalian beli buat oleh-oleh. Selama di Belanda gw cuma beli 1 magnet kulkas buat souvenir ke nyokap buat kenang-kenangan. Di sini bunganya cantik-cantik, sepengamatan gw orang-orang di Eropa tipikal orang yang romantis dan suka bunga. Di kereta sempet liat seorang kakek pulang membawa bunga, di jalan liat seorang pemuda naik sepeda isi keranjangnya bunga! Di beberapa rumah pun walau mereka ga punya lahan hijau di luar jendelannya ditaro bunga-bunga cantik. Beautiful flowers are everywhere!

 
 Mixed Tulip bag seeds

Almere 9-ish PM

 My host in Almere, Mbak Maria
Jam 9 malam di sini seperti jam 5 sore di Jakarta, malam itu Mbak Maria dan Regina sedang duduk di ruang TV sambil menunggu siaran langsung third place play-off World Cup 2014 antara Belanda lawan Brazil. Walau kita cuma nonton di rumah tapi euforianya sangat kerasa, ramai dengan teriak dan dukungan kepada Timnas di rumah-rumah tetangga. Di depan rumah selama World Cup berlangsung terdapat atribut-atribut pendukung tim kebanggaan Belanda dengan warna orange-nya. Pertandingan ditutup dengan kemenangan Belanda 3 - 0. Wah puas rasanya nonton langsung piala dunia langsung di negara juara ke-3. Habis bersih-bersih singkat dan beres-beres, gw tidur dengan badan yang letih tapi bahagia. Malam terakhir di Almere, sudah hari ke 3 gw berada jauh dari rumah di negeri kincir angin. Besok akan memulai perjalanan baru di Brussel. Terima kasih Almere atas kenangan indahnya.


xoxo,
RIFKA

No comments:

Post a Comment