Sunday 19 July 2015

LONDON BABY!

Last day in Liverpool, London calling tonight! Finally the most awaited day has come. Ini adalah hari di mana akhirnya mimpi ke London menjadi kenyataan. Kota-kota impian di British Dream gw satu per satu mulai di checked! Tapi di satu sisi sedih mau meninggalkan Liverpool. Salah satu kota impian untuk tinggal di Inggris adalah di Liverpool.

Hari terakhir disambut dengan guyuran hujan. Pagi itu hujan turun ga berhenti. Cuaca mellow seperti ini membuat bangun terasa berat apalagi gw baru pulang pagi setelah menghabiskan malam di Cavern Club. Yup! I had amazing night in the most famous club in the world! Kita baru balik sekitar jam 3 pagi setelah puas singing and dancing di sana.

Kemarin ketemu dengan backpacker asal korea yang juga merupakan Beatlemania. Dia ini niat banget sampai ikut tour dari National Trust buat bisa masuk ke rumah masa kecilnya John Lennon dan Paul McCartney. Keniatannya sampai dateng ke makam-makam seperti Julia Lennon dan Brian Epstein. Di hari terakhir, gw memutuskan mau ziarah ke makan embah-embahnya The Beatles. 

Setelah mulai gerimis, sekitar jam 10an baru berangkat dengan itinerary santai. Agenda sebelum pulang ke London ziarah makam tanpa perencanaan. Dengan target sebelum jam 1 harus udah balik ke hostel buat check out. Karena bus ke London dijadwalkan berangkat jam 4 sore. Keliling Liverpool dengan cuaca hujan membuat efeknya berbeda. This is ENGLAND!

Back to zaiarah makam yang hasilnya nihil. Gw naik bus salah turun jadi cuma keliling-keliling kota aja. Balik ke hostel yang pamit dengan staff hostel dan kasih souvenir sebuah kopi dari Indonesia. Kenangan terbaik di Liverpool terjadi karena I stayed in the best hostel. This was my money well-spent in The Embassie Hostel. The best night setelah solo backpacking terjadi di hostel ini.

Trip dari Liverpool ke London mengunakan Mega Bus dengan harga terbaik hanya £7.00. Mega Bus ini favorite backpacker dengan budget minim. Kalo lagi diskon malah kasih harga cuma £1 untuk berbagai rute. Perjalanan Liverpool ke London menghabiskan waktu 6 jam. Bus akan transit di Manchester kemudian lanjut ke London tanpa berhenti. 

Untuk ukuran budget bus, Mega Bus is very comfortable, wifi onboard works very well, on time, dan baggage pun aman. The Clash - London Calling menjadi playlist perjalanan sambil menikmati pemandangan dari luar jendela. In the middle of nowhere, tiba-tiba I saw a beautiful rainbow. Wah benar-benar moment yang ga akan gw lupakan.

Dan tibalah gw di Victoria Coach Station, London jam 10 malam. Beruntunglah traveling selama summer, matahari terbenam lebih lama. Jam 10 malam kalo di Jakarta seperti jam 6 sore. Jadi masih agak terang dan masih ramai. Tujuan gw ke apartment host selanjutnya adalah Indonesia student di London. Dia tinggal di Wembley yang berada di zona 4.

Rasanya masih belum percaya pernah ke London Work hard, dream harder! Mengutip dari buku Lonely Planet: "London may be one of the world's most expensive cities but it won't always cost the earth. Many sights and experiences are free, gratis, complimentary thrown in, or won't cost you a penny (or very little). Become a London freeloader for the day and cash in on some tip-top freebies"

xoxo,
RIFKA

No comments:

Post a Comment